Maniak Kejahatan

Kepada siapa sebuah kejahatan disandarkan? Kepada para preman bertato dan bermuka garang? Ya, sebagaiannya. Tetapi sebagian yang lain tidak.

Bobot kejahatan kian hari memerlukan timbangan yang tidak lagi tradisonal. Sebab kini kejahatan tak lagi sekedar kisah tetang kekerasan bermoral otot atau bebekal senjata tajam. Bukan berarti kejahatan klasik itu telah mati. Ia masih dan akan tetap ada. Bahkan mungkin selamanya.

Tetapi penjahat kakap punya caranya sendiri untuk beraksi. Dari landasan berpikir nya hingga teknis operasionalnya. Dari para diqma yang melatar belakanginya hingga prosedur pelaksanaanya. Meski, pada segala kejahatan selalu ada yang teraniaya. Setiap korban munkin berbeda dalam cara meratapinya . Tetapi selalu ada luka-luka disana.

Spesialis pencuri ( KU ) kabel udara milik perusahaan adalah kejahatan sangat ’gila’.
Dan memang selalu ada keyakinan dan perilaku ’gila’ dibalik segala tindak kejahatan.
Seberapapun kadarnya. Setidaknya ’gila’ dalam pengertian kejahatan adalah penyimpangn terhadap suara nurani dan rasionalpikiran.

Kejahatan modelnya inilah yang kemudian melahirkan begitu banyak kesenjangan. Ada jurang yang terlampau jauh antara yang bergelimang kemewahan – meski itu didapat dengan cara yang busuk – dengan orang-orang miskin yang jumlahnya jauh lebih banyak. Tragisnya, sisi inilah yang menjadi persemaian subur bagi segala bentuk provokasi, ketimbang sentimen lain.

Kepada siapa sebuah kejahatan harus disadarkan? Kepada pada para clepotmania atau para spikopat yang bertampang sopan? Ya,sebagainya. Tetapi sebaian yang lain tidak.

Kepada siapa sebuah kejahatan harus disadarkan? Kepda rakyat yang selalu berkelahi dan membunuh, Sebagian kejahatan itu sejujurnya harus dipulangkan kepada para penguasa . Sebab di tangan mereka ada otoritas. Dengan otoritas itu mestinya keadilan ditegakkan dan kesejahteraan disebarkan.
0 Responses

Posting Komentar