SAS Kendalikan Keamanan Gedung TELKOM Malang dari Amerika
Tak Perlu Lagi Memelototi Setiap Tamu yang datang ke Gedung TELKOM
Kita semua tentu sepakat dan sependapat, bahwa gedung KANDATEL Malang adalah merupakan gedung atau bangunan yang termegah dan tertinggi di kota Malang, bahkan hingga sekarang-pun masih belum ada yang menandinginya,
Gedung yang diresmikan pada 27 Pebruari 1998 oleh A.A Nasution, DIRUT TELKOM waktu itu, sampai saat ini masih berdiri gagah dan menjulang ke langit dengan lantai-nya yang terdiri 8 tingkat plus 1 lantai roof top yang awalnya difungsikan sebagai landasan Heliped, tapi kini atap itu telah dipenuhi dengan antena dan BTS, karena dirasakan lebih memiliki nilai ekonomis dibanding dengan fungsi Heliped.
Luasnya gedung, banyaknya akses keluar masuk serta banyaknya lantai, ditambah lagi jumlah tenaga non organik yang menempati gedung TELKOM Malang ini lebih banyak dibanding dengan karyawan organik, begitu juga dengan semakin banyaknya tamu dengan berbagai kepentingan, yang membuat petugas SAS menjadi kewalahan, sehingga diperlukan adanya system pengamanan yang terpadu dan terintegrasi untuk memudahkan petugas security dalam melakukan pengamanan aset dan perangkat kerja dari kemungkinan tangan-tangan jahil, hal ini mengingat jumlah personil SAS ( Security and Safety ) yang sangat terbatas.
Upaya dari jajaran SAS yang dipelopori oleh Off-2 Security Mulat Masjiyono, untuk mempersempit ruang gerak dari tangan-tangan jahil telah dilakukan, salah satunya dengan membuat karya Inovasi yang berjudul Colouring Card, dimana setiap tamu yang menuju lantai tertentu akan diberikan kartu tamu dengan warna tertentu pula, misal : lantai I warna kuning, lantai II warna merah dan seterusnya, sehingga apabila tamu tersebut salah saat menuju lantai yang dikehendaki atau bahkan berniat jahat, akan segera terdeteksi, begitu juga bagi Mitra Kerja ( Non Organik ) oleh jajaran SAS telah dibuatkan kartu khusus, sehingga mudah teridentifikasi.
Namun semua itu dirasakan masih belum cukup, sehingga menggelitik naluri Mulat Masajiyono yang dibantu oleh Deddy Agustondo dan Riyanto selaku Fasilitator untuk kembali melakukan Continuous Improvement dengan mengembangkan system pengamanan melalui pemasangan CCTV pada beberapa titik, khususnya pada akses-akses keluar masuk gedung.
Menurut Mulat, yang pada Senin pagi 22 Juni 2009 kemarin mempresentasikan karya Inovasinya dihadapan GM Kukuh Pribadijanto dan Deputy GM Harry Suseno HS serta peserta RAOP yang terdiri para Senior Leader itu, mengatakan bahwa pemasangan camera CCTV ini dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan pada titik-titik yang dianggap paling rawan, hal ini mengingat anggaran SAS yang terbatas, namun perlahan tapi pasti akhirnya hingga saat ini, telah terpasang camera CCTV sebanyak 14 titik, namun jumlah tersebut masih belum ideal bila dibanding antara area yang harus diamankan dengan jumlah personil SAS, tambah Mulat.
Masih menurut Mulat, bahwa pembiayaan pemasangan CCTV ini sangat ekonomis dan murah, karena dirakit sendiri, begitu juga dengan instalasi yang melibatkan anggota SAS, hal ini sangat timpang jika kita menggunakan jasa pihak ketiga, biayanya mahal padahal perangkatnya juga sama, belum lagi kalau terjadi trouble, memerlukan waktu lama memanggil teknisinya untuk memperbaiki.
Mulat juga menambahkan dengan camera CCTV yang telah disambungkan dengan perangkat komputer melalui jaringan internet, akan memungkinkan siapa saja yang diberi otorisasi berupa login dan password akan dapat melakukan monitoring darimana saja, termasuk dari Amerika.
Uniknya lagi hanya dengan hard disk berkapasitas 120 gb, CCTV tersebut dapat me-record kejadian selama 3 bulan secara terus menerus dari 16 channel CCTV, cara kerja CCTV ini akan On dan merekam secara otomastis ketika menerima respon berupa benda bergerak, pantulan cahaya dan suara, tanpa ada ketiganya CCTV akan Off secara otomatis, tambah Mulat.
Yang paling menarik dari cara kerja perangkat karya Inovasi jajaran SAS ini adalah, jika diperlukan untuk penyelidikan suatu kasus, misalkan terjadi pencurian, maka perangkat ini dapat menampilkan rekaman kejadian tersebut, mulai dari tanggal, jam dan tempat, serta siapa pelakunya, asalkan lokasi tersebut telah terpasang camera CCTV tersebut, maksimal bisa merekam kejadian 3 bulan yang lalu, demikian kata Mulat mengakhiri presentasinya. **abhadi**
lihat video klik : belum di Approval oleh Admin